Penulis safwan ghali
jurusan KPI
IAIN-SU
BAB II
PENDAHULUAN
Televisi berkembang begitu cepat sejalan dengan
perkembangan teknologi elektronika, telah menjadi fenomena besar di abad ini,
perannya amat besar dalam membentuk pola dan pendapat umum, termasuk pendapat
untuk menyenangi produk-produk tertentu, demikian pula perannya amat besar
dalam pembentukan perilaku dan pola berfikir (Subroto, 1994:2). Kotak ajaib ini
berperan besar dalam perkembangan baik teknologi, ekonomi, politik dan di
segala aspek kehidupan masyarakat.
Tidak terlepas dari gelombang perkembangan teknologi
komunikasi global, perkembangan sosial, politik, budaya, ekonomi bahkan
keamanan tidak bisa memisahkan diri dari pengaruh televisi. Berbagai perubahan
sosial yang dialami oleh masyarakat Indonesia tidak bisa dipisahkan dari peran
media televisi. Hal ini mengartikulasikan kontribusi yang sangat signifikan
peranan media televisi ini dalam perubahan-perubahan yang terjadi di
masyarakat. Adanya teori serba media yang menyatakan bahwa media massa
mempunyai kekuatan yang besar untuk mempengaruhi masyrakat, bukan saja dalam
membentuk opini dan sikap tetapi juga dalam memicu terjadi gerakan sosial.
Televisi pada titik tertentu menyumbangkan diseminasi dan edukasi nilai sosial
baru bagi masyarakat.
Dengan perkembangan teknologi komunikasi, dunia kini
dirasakan semakin sempit, karena kita dapat mengakses atau diakses orang lain
tanpa dirintangi oleh jarak maupun waktu. Pesan yang disampaikan melalui media
ini pun begitu dahsyat pengaruhnya terhadap masyarakat atau audiencenya.
Bahkan orang-orang yang berada di balik media massa ini punya strategi dan agenda
setting dalam mengolah, mengemas dan memberikan informasinya kepada
khalayak sehingga memungkinkan bisa mempengaruhi pendapat maupun kebijakan
sosial politik dalam sebuah negara.
Di Indonesia, msalah yang menyangkut pembangunan
nasional hingga sejarah kejatuhan sebuah rezim dapat disaksikan, direkam bahkan
dibentuk dalam muatan-muatan pesan yang disajikan dalam sebentuk teknologi
tabung kaca ajaib ini, yang pada akhirnya mempunyai dampak yang berskala
nasional bahkan internasional. Sejauh mana media televisi harus memainkan
peranannya dalam pengembangan demokratisasi di Indonesia dalam bentuk yang
seideal mungkin dijadikan sebagai perangkat efektif untuk pembentukan
masyarakat yang kritis, lebih terdidik dan dewasa. Disamping banyaknya
permasalahan dalam mengembangkan sistem pertelevisian yang berkonteks lokal
sehingga mendorong pemberdayaan masyarakat sipil yang semakin kompleks dan
dinamis.
BAB II
PEMBHASAN
A. PENGERTIAN DAN SEJARAH TELEVISI
1. Pengertian Televisi
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele
artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan
jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio. (Kamus
Internasional Populer: 196) Televisi sama halnya dengan media massa lainnya
yang mudah kita jumpai dan dimiliki oleh manusia dimana-mana, seperti media
massa surat kabar, radio, atau komputer. Televisi sebagai sarana penghubung
yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para
penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa
pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain. Yang dimaksud dengan televisi
adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama
suara melalui kabel (Arsyad, 2002: 50). Sistem ini menggunakan peralatan yang
mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversikannya
kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.
Televisi adalah sistem adalah elektronik yang
mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau
ruang. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan
untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkan.
Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah
mendidik.
2. Sejarah Televisi
1.
Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan
bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa
digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel
silenium (selenium photocell). Kemudian piringan metal kecil berputar dengan
lubang-lubang didalamnya ditemukan oleh seorang mahasiswa yang bernama Paul
Nipkow di Berlin, Jerman.
2. Tahun 1884 dan disebut sebagai cikal
bakal lahirnya televisi.
3. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird
dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk
menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta
penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem
gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu
belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube).
4. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo
Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil dengan TV elektroniknya.
B. FUNGSI DAN TUJUAN TELEVISI
1. Fungsi Televisi
Pada dasarnya televisi sebagai alat atau media massa
elektronik yang dipergunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh
sejumlah informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Fungsi televisi secara
umum menurut undang-undang penyiaran, dapat kita deskripsikan bahwa fungsi
televisi sangat baik karena memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Media informasi dan
penerangan
2. Media pendidikan dan
hiburan
3. Media untuk
memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
4. Media pertahanan dan
keamanan
2. Tujuan Televisi
a) Sebagai alat
informasi
b) Hiburan
c) Kontrol
sosial
d) Penghubung
wilayah secara geografis
secara langsung tujuan yang televisi
sangatlah bagus akan tetapi kebanyakan acara di dunia pertelevisian kali ini
lebih cenderung pada sesuatu hal yang negative. Dari segi jam tayang, porsi
konsumsi umur, tayangan yang tidak memiliki mutu dalam kehidupan ataupun
tayangan yang menjanjikan ssuatu yang belum pasti adanya.
C. DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF
TELEVISI
1.
Dampak positif televisi
Ø Pertama,
dimana media televisi memberikan informasi kepada seluruh masyarakat sehingga
masyarakat dapat menyimak berbagai informasi yang ditampilkan oleh media
televisi. Dengan mengetahui segala informasi yang ada akan dapat membantu
seseorang dalam berbuat sesuatu, mengambil keputusan, dan memiliki kepercayaan
dalam perilaku.
Ø Kedua,
memberikan hiburan kepada masyarakat. Dimana fungsi hiburan menunjuk pada
upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan pada khalayak luas.
2. Dampak Negatif Televisi
Ø ,dimana media televisi bisa
menginspirasikan kejahatan. Erlangga (2008:15) mengatakan, “media massa yang
memiliki efek paling kuat terhadap masyarakat dalam hal peniruan adalah
televisi, karena tayangan rekonstruksi kriminalitas itu sebaiknya dihentikan
karena sangat berbahaya. Televisi sebaiknya tidak mengangkat pemberitaan kriminalitas secara detail.”
Menurut Nugroho (2008:15), hubungan erat kekerasan di tayangan televisi dengan
yang terjadi di kehidupan nyata. Ia menegaskan hal itu berdasarkan hasil
penelitian Leonard Eron dan Rowell Huesman terhadap berbagai program tayangan
kekerasan di televisi Amerika Serikat pada akhir tahun 1990-an”.
Ø Kedua, Salah satu dampak negatif
televisi adalah perubahan perilaku, karakter, dan mental penontonnya
BAB III
PENUTUP
Sebagai manusia yang hidup di jaman
sekarang ini, kita bersyukur mempunyai peradaban yang sudah demikian maju baik
budaya sosial politik maupun teknologi. Media televisi yang begitu pesat
perkembangannya memberikan banyak kemudahan bagi manusia untuk mendapatkan
informasi yang kini hanya tinggal memilih sesuai dengan keinginannya. Dibalik
itu kita sebagai penikmat sekaligus sasaran (komunikan) harus semakin dewasa
untuk mampu memilih dan memilah sajian yang akan diserap melalui media ini.
Dengan perimbangan kedewasaan yang
harus diikuti baik antara komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi ini
niscaya akan memberikan dampak yang sangat positif untuk kemajuan di berbagai
bidang. Harus diingat betapapun hebatnya media televisi yang mampu menjangkau
wilayah siar yang bahkan dikatakan tak terbatas dengan cakupan sasaran audience
yang majemuk baik strata sosial, ekonomi, pendidikan, umur maupun budaya
tetaplah hanya berperan sebagai alat untuk menyampaikan pesan saja. Ukuran,
sifat maupun bobot informasi yang disampaikan tetap tergantung pada apa, siapa
dan tujuan pesan itu diolah, dikemas dan disiarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ø http://faisalsumargo.blogspot.com/2008/06/pengaruh-media-terhadap-masyarakat-kota.html.
Diakses Minggu, 28 Oktber 2012.jam 10.00
Ø Suryo, RM
Roy, Televisi Sebagai Fungsi Media Komunikasi Massa. (Yogyakarta : LPM MANDIRI), 1996.