Rabu, 12 Desember 2012

makalah televisi


Penulis safwan ghali
jurusan KPI
IAIN-SU


BAB II
PENDAHULUAN
Televisi berkembang begitu cepat sejalan dengan perkembangan teknologi elektronika, telah menjadi fenomena besar di abad ini, perannya amat besar dalam membentuk pola dan pendapat umum, termasuk pendapat untuk menyenangi produk-produk tertentu, demikian pula perannya amat besar dalam pembentukan perilaku dan pola berfikir (Subroto, 1994:2). Kotak ajaib ini berperan besar dalam perkembangan baik teknologi, ekonomi, politik dan di segala aspek kehidupan masyarakat.
Tidak terlepas dari gelombang perkembangan teknologi komunikasi global, perkembangan sosial, politik, budaya, ekonomi bahkan keamanan tidak bisa memisahkan diri dari pengaruh televisi. Berbagai perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat Indonesia tidak bisa dipisahkan dari peran media televisi. Hal ini mengartikulasikan kontribusi yang sangat signifikan peranan media televisi ini dalam perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Adanya teori serba media yang menyatakan bahwa media massa mempunyai kekuatan yang besar untuk mempengaruhi masyrakat, bukan saja dalam membentuk opini dan sikap tetapi juga dalam memicu terjadi gerakan sosial. Televisi pada titik tertentu menyumbangkan diseminasi dan edukasi nilai sosial baru bagi masyarakat.
Dengan perkembangan teknologi komunikasi, dunia kini dirasakan semakin sempit, karena kita dapat mengakses atau diakses orang lain tanpa dirintangi oleh jarak maupun waktu. Pesan yang disampaikan melalui media ini pun begitu dahsyat pengaruhnya terhadap masyarakat atau audiencenya. Bahkan orang-orang yang berada di balik media massa ini punya strategi dan agenda setting dalam mengolah, mengemas dan memberikan informasinya kepada khalayak sehingga memungkinkan bisa mempengaruhi pendapat maupun kebijakan sosial politik dalam sebuah negara.
Di Indonesia, msalah yang menyangkut pembangunan nasional hingga sejarah kejatuhan sebuah rezim dapat disaksikan, direkam bahkan dibentuk dalam muatan-muatan pesan yang disajikan dalam sebentuk teknologi tabung kaca ajaib ini, yang pada akhirnya mempunyai dampak yang berskala nasional bahkan internasional. Sejauh mana media televisi harus memainkan peranannya dalam pengembangan demokratisasi di Indonesia dalam bentuk yang seideal mungkin dijadikan sebagai perangkat efektif untuk pembentukan masyarakat yang kritis, lebih terdidik dan dewasa. Disamping banyaknya permasalahan dalam mengembangkan sistem pertelevisian yang berkonteks lokal sehingga mendorong pemberdayaan masyarakat sipil yang semakin kompleks dan dinamis.






BAB II
PEMBHASAN
A.    PENGERTIAN DAN SEJARAH TELEVISI

1.      Pengertian Televisi
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio. (Kamus Internasional Populer: 196) Televisi sama halnya dengan media massa lainnya yang mudah kita jumpai dan dimiliki oleh manusia dimana-mana, seperti media massa surat kabar, radio, atau komputer. Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain. Yang dimaksud dengan televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel (Arsyad, 2002: 50). Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversikannya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.
Televisi adalah sistem adalah elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkan. Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik.
2.      Sejarah Televisi

1.      Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Kemudian piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang didalamnya ditemukan oleh seorang mahasiswa yang bernama Paul Nipkow di Berlin, Jerman.
2.      Tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi.
3.      Sekitar tahun 1920 John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube).
4.      Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil dengan TV elektroniknya.


B.     FUNGSI DAN TUJUAN TELEVISI

1.      Fungsi Televisi
Pada dasarnya televisi sebagai alat atau media massa elektronik yang dipergunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh sejumlah informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Fungsi televisi secara umum menurut undang-undang penyiaran, dapat kita deskripsikan bahwa fungsi televisi sangat baik karena memiliki fungsi sebagai berikut:
1.      Media informasi dan penerangan
2.      Media pendidikan dan hiburan
3.      Media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
4.      Media pertahanan dan keamanan
2.      Tujuan Televisi

a)      Sebagai alat informasi
b)      Hiburan
c)      Kontrol sosial
d)     Penghubung wilayah secara geografis
secara langsung tujuan yang televisi sangatlah bagus akan tetapi kebanyakan acara di dunia pertelevisian kali ini lebih cenderung pada sesuatu hal yang negative. Dari segi jam tayang, porsi konsumsi umur, tayangan yang tidak memiliki mutu dalam kehidupan ataupun tayangan yang menjanjikan ssuatu yang belum pasti adanya.
C.     DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF TELEVISI

1.      Dampak positif televisi

Ø  Pertama, dimana media televisi memberikan informasi kepada seluruh masyarakat sehingga masyarakat dapat menyimak berbagai informasi yang ditampilkan oleh media televisi. Dengan mengetahui segala informasi yang ada akan dapat membantu seseorang dalam berbuat sesuatu, mengambil keputusan, dan memiliki kepercayaan dalam perilaku.
Ø  Kedua, memberikan hiburan kepada masyarakat. Dimana fungsi hiburan menunjuk pada upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan pada khalayak luas.

2.      Dampak Negatif Televisi

Ø  ,dimana media televisi bisa menginspirasikan kejahatan. Erlangga (2008:15) mengatakan, “media massa yang memiliki efek paling kuat terhadap masyarakat dalam hal peniruan adalah televisi, karena tayangan rekonstruksi kriminalitas itu sebaiknya dihentikan karena sangat berbahaya. Televisi sebaiknya tidak mengangkat    pemberitaan kriminalitas secara detail.” Menurut Nugroho (2008:15), hubungan erat kekerasan di tayangan televisi dengan yang terjadi di kehidupan nyata. Ia menegaskan hal itu berdasarkan hasil penelitian Leonard Eron dan Rowell Huesman terhadap berbagai program tayangan kekerasan di televisi Amerika Serikat pada akhir tahun 1990-an”.

Ø  Kedua, Salah satu dampak negatif televisi adalah perubahan perilaku, karakter, dan mental penontonnya





BAB III
PENUTUP
Sebagai manusia yang hidup di jaman sekarang ini, kita bersyukur mempunyai peradaban yang sudah demikian maju baik budaya sosial politik maupun teknologi. Media televisi yang begitu pesat perkembangannya memberikan banyak kemudahan bagi manusia untuk mendapatkan informasi yang kini hanya tinggal memilih sesuai dengan keinginannya. Dibalik itu kita sebagai penikmat sekaligus sasaran (komunikan) harus semakin dewasa untuk mampu memilih dan memilah sajian yang akan diserap melalui media ini.
Dengan perimbangan kedewasaan yang harus diikuti baik antara komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi ini niscaya akan memberikan dampak yang sangat positif untuk kemajuan di berbagai bidang. Harus diingat betapapun hebatnya media televisi yang mampu menjangkau wilayah siar yang bahkan dikatakan tak terbatas dengan cakupan sasaran audience yang majemuk baik strata sosial, ekonomi, pendidikan, umur maupun budaya tetaplah hanya berperan sebagai alat untuk menyampaikan pesan saja. Ukuran, sifat maupun bobot informasi yang disampaikan tetap tergantung pada apa, siapa dan tujuan pesan itu diolah, dikemas dan disiarkan.
















DAFTAR PUSTAKA

Ø  http://faisalsumargo.blogspot.com/2008/06/pengaruh-media-terhadap-masyarakat-kota.html. Diakses Minggu, 28 Oktber 2012.jam 10.00

Ø  Suryo, RM Roy, Televisi Sebagai Fungsi Media Komunikasi Massa. (Yogyakarta : LPM MANDIRI), 1996.