BAB
I
PENDAHULUAN
Pesan dalam iklan
memiliki klasifikasi tingkatan untuk menyampaikan informasi produk,
menyampaikan informasi dan membangun citra, pembenaran tindakan, menyampaikan
informasi, membentuk citra, pembenaran dan persuasi tindakan (Burhan Bungi,
1998:175). Namun dalam kenyataannya tahap-tahap pada naskah iklan televisi
tersebut hanya terbagi atas dua bagian penting yaitu tahap penyampaian
informasi dan tahap membangun citra, pembenaran dan persuasi tindakan (Burhan
Bungi, 1998:176).
Dalam penulisannya, pesan dalam suatu iklan televisi tak
lepas dari seni penulisan pesan penjualan (copywriting).
Tentu saja, copy iklan itu harus didukung oleh bentuk kreativitas lain
seperti gambar, tipografi, dan juga warna. Dijelaskan pula bahwa dalam penulisannya
copy iklan memiliki beberapa aturan dasar, adapun aturan dasar tersebut
meliputi :
-
Copy iklan yang ditulis itu harus bersifat
menjual, meskipun iklan itu hanya
bertujuan untuk mengingatkan saja.
-
Rahasia keberhasilan iklan adalah pengulangan (repetition), apakah pengulangan itu
dengan memanfatkan iklan secara berkesinambungan, ataupun dengan menerapkan
pengulangan dalam tubuh copy iklan itu sendiri.
-
Orang tidak akan peduli untuk membaca copy iklan.
Karena itu, pesan iklan harus memanfatkan secara maksimal kata-kata dan
penyampaian pesannya dengan segera.
-
Jika pembaca merasa tidak terlalu mengetahui
terhadap kata yang asing, perhatian pembaca terhadap iklan tersebut akan
hilang. Karena itu, setiap kata yang digunakan harus mudah dipahami dan tidak
ada kemungkinan untuk menimbulkan keraguan dibenak pembaca.
-
Kata-kata singkat, kalimat-kalimat yang pendek,
paragraf yang tidak terlalu panjang membantu menyampaikan pesan iklan serta
memudahkan pembaca untuk memahami dan mengerti maksud copy iklan itu dengan cepat.
BAB
II
PEMBAHASAN
Merancang
Isi Pesan Iklan Dalam Media Massa
A. Pengertian
Isi Pesan
Pesan tidak hanya disampaikan
dalam komunikasi, tetapi pesan juga disampaikan lewat iklan, baik melalui media
massa seperti : Televisi, Radio, Internet dll dan lewat media cetak seperti :
Surat kabar, koran, majalah, dll. Iklan sebagai bentuk dari kegiatan promosi
atau informasi dari perusahaan. Seorang Public
Relations harus bisa merancang pesan iklan yang bagus agar dapat diterima
oleh publik sasarannya.
Dalam
dunia periklanan pesan yang disampaikan dalam iklan sangatlah penting dalam
pencapaian tujuan iklan yang dimaksud, pemasang iklan harus memperhitungkan apa
yang harus disampaikan agar mendapat tanggapan sesuai dengan yang diinginkan.
Adapun definisi pesan iklan menurut Bovee ialah
sebagai berikut:
“Pesan
iklan ialah apa yang direncanakan perusahaan untuk disampaikan dalam iklannya
dan bagaimana perencanaan penyampaian pesan itu secara verbal dan non verbal”
(Sumartono, 2002:14).
Dengan
demikian, untuk menampilkan kekuatan iklan tidak hanya sekedar menampilkan
pesan verbal tetapi juga harus menampilkan pesan non-verbal yang mendukung
kekuatan daya tarik iklan.
Menurut Wilbur Schramm, jika kita
menginginkan pesan kita dapat membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki maka
ada kondisi yang harus dipenuhi atau disebut juga “the condition of success
in communication”, kondisi tersebut dirumuskan sebagai berikut :
1.
Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik
perhatian komunikan.
2. Pesan
harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama dan
komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
3. Pesan
harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara
untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
4. Pesan
harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi
situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk
memberikan tanggapan yang dikehendaki (Effendy, 1993:41).
B. Teknik
Pengelolaan Pesan
Di dalam teknik pengelolaan terdapat
penyusunan pesan. Menurut Cassandra ada dua model dalam penyusunan pesan, yakni
:
1.
Penyusunan pesan yang bersifat informatif.
Model penyusunan pesan yang bersifat
informatif lebih banyak ditujukan pada
perluasan wawasan dan kesadaran khalayak. Prosesnya lebih banyak bersifat
difusi atau penyebaran, sederhana, jelas dan tidak banyak menggunakan jargon
atau istilah-istilah yang kurang populer di khalayak.
Ada empat
macam penyusunan pesan yang bersifat informatif, yakni :
a. Space Order
Ialah penyusunan pesan yang melihat kondisi tempat atau
ruang, seperti internasional, nasional dan daerah.
b.
Time Order
Ialah penyusunan pesan berdasarkan waktu atau periode
yang disusun secara kronologis.
c.
Deductive Order
Ialah penyusunan pesan mulai dari
hal-hal yang bersifat umum kepada yang khusus.
d.
Inductive Order
Ialah penyusunan pesan yang dimulai dari hal-hal yang
bersifat khusus kepada hal-hal yang bersifat umum.
2. Penyusunan pesan yang bersifat persuasif
Model penyusunan pesan yang bersifat persuasif memiliki
tujuan untuk mengubah persepsi, sikap dan pendapat khalayak. Sebab itu
penyusunan pesan persuasif memiliki sebuah proposisi. Proposisi disini ialah
apa yang dikehendaki sumber terhadap penerima sebagai hasil pesan yang
disampaikannya, artinya setiap pesan yang dibuat diinginkan adanya perubahan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam penyusunan
pesan yang memakai teknik persuasi, antara lain :
a.
Fear appeal
Fear appeal ialah metode penyususnan
atau penyampaian pesan dengan menimbulkan rasa ketakutan kepada khalayak.
b.
Emotional appeal
Emotional appeal ialah cara penyususnan
atau penyampaian pesan dengan berusaha menggugah emotional khalayak.
c.
Reward appeal
Reward appeal ialah cara penyusunan atau
penyampaian pesan dengan menawarkan janji-janji kepada khalayak.
d.
Motivational appeal
Motivational appeal ialah teknik
penyusunan pesan yang dibuat bukan karena janji-janji, tetapi disusun untuk
menumbuhkan internal psikologis khlayak sehingga mereka dapat mengikuti
pesan-pesan itu.
e.
Humorious appeal
Humorious appeal ialah teknik penyusunan
pesan yang disertai humor, sehingga dalam penerimaan pesan khlayak tidak merasa
jenuh.
Ada
tiga teori yang membicarakan tentang penyusunan dan penyampaian pesan,yaitu:
a.Over
power’em theory
Teori ini menunjukkan bahwa bila pesan
sering kali diulang,panjang dan cukup keras,pesan itu i
b.Glamour
theory
Bahwa suatu pesan (ide) yang dikemas
dengan cantik,kemudian ditawarkan dengan daya persuasi,khalayak akan tertarik
untuk memiliki ide itu.
c.Don’t
tele’em theory
Bila suatu ide tidak disampaikan kepada
orang lain,mereka tidak akan memegangnya dan menanyakannya.Oleh karena itu
mereka tidak akan membuat pendapat tentang ide itu.
Meski teknik-teknik penyajian seperti di
atas dapat dikenakan untuk semua bentuk komunikasi,apakah itu komunikasi antar pribadi,komunikasi
publik atau komunikasi massa namun perlu diketauhi bahwa untuk berhasil
mengelola dan menyusun pesan-pesan secara efektif perlu memperhatikan beberapa
hal berikut.
a) Pesan
yang disampaikan harus dikuasai lebih dahulu ,termasuk struktur penyusunannya
yang sistematis.
b) Mampu argumentasi secara logis.Untuk itu harus
mempunyai alasan-alasan berupa fakta dan pendapat yang bisa mendukung materi
yang disajkan.
c) Memliki
kemampuan untuk membuat intonasi bahasa,serta gerakan-gerakan nonverbal yang
dapat menarik perhatian khalayak.
d) Memiliki
kemampuan untuk membumbui pesan yang disampaikan dengan anekdot-anekdot untuk
menarik perhatian dan mengurangi rasa bosan khalayak.
Pujian,seorang
komunikator harus menyadari bahwa hampir semua manusia senang dipuji.Memberi
pujian sedapat mungkin pada tempatnya,sehingga penerima tidak merasa mendapat
perlakuan yang disengaja untuk memuji-memujinya.Terlalu memuji-muji juga dapat
menimbulkan kegagalan komunikasi,sebab tidak semua orang senang dipuji atau
disanjung-sanjung
Dalam memberi pujian perlu diketahui
prinsip-prinsip seperti berikut.
1) beri
pujian atas prestasi seseorang.
2) kombinasikan
pujian dan penghargaan.
3) gunakan
pujian sebagai dukungan dan bukan sebagai sindiran.
C.
Teknik Penyampaian Pesan
Berhasil tidaknya sebuah pesan diterima oleh komunikan sesuai dengan
keinginan komunikator, maka dalam pembuatan pesan pun harus memperhatikan
faktor penyampaian pesan.
Menurut Siahaan terhadap 9 hal yang harus
diperhatikan dalam penyampaian pesan :
1. Pesan
itu harus cukup jelas (clear)
2. Pesan
itu mengandung kebenaran yang sudah diuji (correct)
3. Pesan
itu ringkas (concise)
4. Pesan
mencakup keseluruhan (comprehensive)
5. Pesan
nyata (concrete)
6. Pesan
lengkap (complete) & disusun secara sistematis
7. Pesan
menarik dan meyakinkan (convincing)
8. Pesan
disampaikan dengan sopan (courtesy)
9. Nilai
pesan itu sangat mantap (consistent) (Siahaan, 1991 : 33).
D. Teori
tentang Pesan
Ada tiga
teori yang membicarakan tentang penyusunan pesan dan penyampaian pesan, yakni :
a.
Over power em theory
Teori ini menunjukkan bahwa bila pesan
seringkali diulang, panjang dan cukup keras, maka pesan itu akan berlalu dari
khalayak.
b.
Glamour theory
Bahwa suatu pesan (ide) yang dikemas
dengan cantik, kemudian ditawarkan dengan daya persuasi, maka khlayak akan
tertarik untuk memiliki ide itu.
c.
Don’t tele’em theory
Bila suatu ide tidak disampaikan kepada
orang lain, maka mereka tidak akan memegangnya dan menanyakannya. Karena itu
mereka tidak akan membuat pendapat tentang ide itu.
BAB
III
PENUTUP
“Pesan
iklan ialah apa yang direncanakan perusahaan untuk disampaikan dalam iklannya
dan bagaimana perencanaan penyampaian pesan itu secara verbal dan non verbal”
(Sumartono, 2002:14).
Ada
tiga teori yang membicarakan tentang penyusunan dan penyampaian pesan,yaitu:
a.Over
power’em theory
Teori ini menunjukkan bahwa bila pesan
sering kali diulang,panjang dan cukup keras,pesan itu i
b.Glamour
theory
Bahwa suatu pesan (ide) yang dikemas
dengan cantik,kemudian ditawarkan dengan daya persuasi,khalayak akan tertarik
untuk memiliki ide itu.
c.Don’t
tele’em theory
Bila suatu ide tidak disampaikan kepada
orang lain,mereka tidak akan memegangnya dan menanyakannya.Oleh karena itu
mereka tidak akan membuat pendapat tentang ide itu.
REFERENSI
ü
Http://Massofa.Wordpress.Com/2008/03/23/Perencanaan-Penggunaan-Media-Dalam-Perencanaan-Komunikasi/
ü Dedy Nur
Hidayat, Pengantar Komunikasi Massa ( Jakarta : Pt Raja Grafindo Persada ),2007
ü Http://Www.Scribd.Com/Doc/51957172/Strategi-Perencanaan-Media-Para-Pemasang-Iklan-Di-Surat-Kabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar